Dalam kitab-kitab fiqh (hukum Islam) pembahasan tentang tahaharah ditempatkan pada bab pertama. Hal ini dikarenakan di antara syarat-syarat menegakkan shalat fardhu dan sunnah adalah harus suci dari hadats kecil dan besar, suci badan, pakaian dan tempatnya dari najis. Di bawah ini akan diuraikan apa itu thaharah, pokok-pokok thaharah dalam al-Quran, Najis dalam al-Quran
A. Pengertian Thaharah
Thaharah menurut bahasa diartikan dengan : menyucikan dan membersihkan, atau bisa juga diartikan dengan membasuh, mencuci dan memandikan [Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia ( Surabaya : Pustaka Progressif, 1997 ), hlm. 868 ].
Sedang menurut istilah ahli fiqih, thaharah adalah membersihkan diri dari hadats dengan berwudhu, mandi dan bertayamum, dan membersihkan diri dari kotoran, baik yang melekat pada pakaian, perkakas maupun tempat. Menurut istilah ahli tasawuf, thaharah adalah membersihkan diri, jiwa dari dosa dan kelakuan keji, buruk,[Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqi, Koleksi Hadis-Hadis Hukum, (Jakarta : PT. Unipress, 1993 ), hlm. 4 ].
B.Dasar-Dasar Thaharah dalam al-Quran :
Masalah thaharah ini telah diterangkan dasar-dasarnya dalam al-Quran dalam beberapa ayat di bawah ini :
1.Air itu suci menyucikan [QS.25:48].
2.Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri[QS.2: 222].
3.Wudhu dan mandi janabah merupakan dua perkara yang diwajibkan dan dijadikan syarat syah shalat[QS.5:6 ].
4.Membersihkan kain dari kotoran itu diwajibkan[QS.5:6].
5.Tayamum di kala tidak ada air atau di kala tidak dapat menggunakan air, wajib; sebagai ganti wudhu dan mandi[QS.5:6].
|